Dewasa ini terjadi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Proses globalisasi menuntut ketangguhan daya saing di dalam produktivitas, efisiensi, dan kualitas. Situasi itu menuntut penyesuaian kemampuan SDM yang tiada henti, terutama akibat inovasi teknologi yang tak mengenal berhenti, sehingga proses belajar sepanjang hayat menjadi suatu kebutuhan yang tak terelakkan, continuing education dan lifelong learning. Sesuai dengan program Unesco yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia, education for all, mengharuskan perluasan akses pendidikan. Jenjang pendidikan menengah sangat strategis dalam menyiapkan dasar-dasar pendidikan berkualitas sehingga ketersediaan SDM Indonesia berkualitas dapat diwujudkan.
Adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat di satu sisi membawa manfaat yang sangat besar di semua sektor kehidupan. Komunikasi menjadi lebih efektif, mengatasi ruang dan jarak, tugas-tugas dapat diselesaikan secara lebih cepat dan akurat. Akan tetapi di sisi lain, juga dampak membawa dampak negatif. Ada komunikasi yang terbuka, sulit menyaring informasi-informasi negatif, sehingga dapat menurunkan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah harus dikembangkan, Madrasah Aliyah merupakan satuan pendidikan di jenjang pendidikan menengah, yang selain memberikan mata pelajaran umum, juga banyak memberikan mata pelajaran agama, sehingga para siswa akan dapat dikembangkan kemampuannya dan juga kepribadian. Apalagi dengan adanya pondok atau asrama (boarding school) Madrasah Aliyan Unggulan Techno Scientist, para siswa akan terbentuk kepribadiannya selama 24 jam. Oleh karena, kiranya perlu mendirikan Madrasah Aliyah yang banyak agar dapat memberikan kontribusi besar untuk mendidik para generasi penerus bangsa. Melalui pendidikan di Madrasah Aliyah ini akan dapat melahirkan para lulusan yang memiliki kemampuan yang unggul dan kepribadian yang mulia.
Hal itulah yang melatarbelakangi pengajuan pendirian madrasah Aliyah ini. Bila dilihat dari data secara nasional, jumlah madrasah tsanawiyah ada sebanyak 18.990 sekolah, sedangkan jumlah sekolah menengah pertama ada sebanyak 42.087 sekolah, sehingga total ada sebanyak 61.077. Sedangkan jumlah madrasah aliyah ada sebanyak 9.521 sekolah, dan jumlah sekolah menengah atas termasuk sekolah menengah kejuruan sebanyak 14.258 sekolah, sehingga total hanya berjumlah 23.779. Melihat jumlah sekolah tersebut tampak bahwa jumlah madrasah aliyah dan sekolah menengah atas sebagai sekolah lanjutan atas masih kurang dibandingkan dengan jumlah sekolah di bawahnya, yaitu madrasah tsanawiyah dan sekolah menengah pertama. Dengan demikian, masih diperlukan untuk mendirikan madrasah aliyah, agar dapat menampung lulusan masrasah tsanawiyah dan sekolah menengah pertama. Pendirian sekolah ini juga dapat mendukung kebijakan pemerintah tentang wajib belajar dua belas tahun. Hal ini yang menjadi latar belakang pendirian Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist Malang.